elhakeem
PERKEMBANGAN CINTA
>>)§(<<
Imam Abu Hamid al Ghazali berkata, Dalam hal kesenangan dan kenikmatannya, perkembangan manusia bisa digambarkan sebagai berikut:Pada awal perkembangan dan pertumbuhannya, dalam diri seorang anak akan muncul naluri.Dengan nalurinya ini ia merasakan kesenangan bermain, sehingga permainan ini menjadi hal yang paling menyenangkan baginya daripada hal-hal yang lain.Ini adalah tahapan pertama.Setelah melewati tahap ini, dalam dirinya akan muncul kecenderungan lain, yaitu kesenangan berhias, mengenakan pakaian dan menunggang kuda atau yang sejenisnya, sehingga ia meremehkan kesenangan bermain.Ini adalah tahapan kedua.Dan pada tahap ketiga, muncul rasa senang dan hasrat kepada lawan jenis dan meninggalkan semua kesenangan dan kenikmatan sebelumnya.Lalu pada tahap selanjutnya, akan muncul kesenangan untuk memperoleh kedudukan, jabatan dan harta.Kesenangan pada tahap keempat ini merupakan kesenangan paling tinggi, sebagaimana firman-Nya,"Ketahuilah bahwa sesungguhnya kenikmatan dunia itu hanyalah permainan dan sesuatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megahan antara kamu serta berbangga-banggaan dengan harta dan anak, seperti hujan yang tanamannya mengagumkan para petani kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya menjadi kuning dan kemudian menjadi kuning dan kemudian menjadi hancur dan di akhirat nanti ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya.Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu."-=QS Al Hadid 20=- Ayat ini mengisyaratkan empat tahap kesenangan manusia.Kemudian setelah semua tahapan ini, muncul naluri lain.Dengan naluri inilah seseorang akan merasakan nikmatnya mengenal Allah Ta'ala dan mengenal perbuatan-perbuatan-Nya, sehingga ia akan meremehkan semua tahapan sebelumnya.Dan tahapan yang terakhir inilah tahapan yang paling kuat dan yang paling mulia.Ini adalah tahapan yang kelima.Jadi, cinta (senang) bermain tumbuh saat seseorang berada pada usia tamyiz (saat mampu membedakan sesuatu dengan sesuatu yang lain), kemudian pada usia bulug (balig) muncul rasa cinta pada perhiasan dan pasangan, kemudian setelah melewatinya, muncul rasa cinta pada kedudukan (penghormatan).Baru kemudian menjelang usia empat puluh, akan muncul kesenangan pada ilmu an ini adalah tujuan yang mulia.Contoh paling nyata adalah ketika seorang anak menertawakan seseorang yang tidak suka bermain.yang sibuk berhubungan dengan pasangannya, dan yang mencari-cari kedudukan.Demikian juga seorang penguasa akan menertawakan orang yang tidak bergelut dalam jabatan dan kekuasaan atau orang yang sibuk dengan pengenalan kepada Allah Ta'ala,"Dan setiap kelompok bergembira pada apa yang ada pada mereka."-QS Al Mu'minun 53-Sedang kaum arif berkata,"Jika kalian mengejek kami maka kami pun akan mengejek kalian sebagaimana kalian mengejek kami.Dan kalian akan mengetahui siapa diantara kita yang benar."-=QS Hud 38=-Dan kesenangan para arif ini hanya bisa dirasakan oleh orang yang merasakan nikmatnya cinta dan keyakinan, karena tidak akan pernah lepas dari dzikir, tafakur, uzlah dan akan selalu tenggelam dalam lautan ma'rifah.Orang yang tenggelam dalam cinta kepada Allah Ta'ala akan meninggalkan kedudukan dan tidak akan gila kepada jabatan.Ia akan memandang remeh kedudukan atau jabatan, sebab ia mengetahui bahwa kedudukan akan sirna dan hilang, demikian juga orang-orangnya akan binasa.Dan kedudukan itu penuh dengan kotoran duniawi.
>>)§(<<
elhakeem.xtgem.com